Kronologi Penyelidikan Skandal Plusvalenza Juventus
Skandal plusvalenza Juventus terus berkembang sejak inspeksinya pada 6 Januari 2021. Ini adalah premis dibalik skandal ini dan insiden yang telah berlangsung setelah itu:
24 Desember 2020: Pembongkaran Penyadapan
- Pada 24 Desember 2020, Prokuratur di Turin, Italia, menangkap tujuh orang dengan dakwaan berpartisipasi dalam komplot untuk penyadapan terkait manajemen dan keuangan dari Juventus.
- Mereka juga mengkonfirmasi bahwa para musuh bisnis dari perusahaan telah menyadap saluran komunikasi manajemen senior.
Januari 6, 2021: Inspeksi Olah Data
- Komisi Peraturan, Supervisi dan Integritas Klub (CIAS) berangkat ke markas utama Juventus untuk melakukan inspeksi data sehubungan dengan skandal plusvalenza.
- CIAS berharap mengungkap detail lebih lanjut mengenai skandal plusvalenza dan menemukan informasi tentang bagaimana plusvalenza dicatat di laporan keuangan Juventus.
Januari 12, 2021: Operasi Cermin
- Polisi melancarkan sebuah operasi pemusnahan yang disebut “Operasi Cermin”. Ini bertujuan untuk menyelidiki perusahaan keuangan Batikal yang dicurigai terlibat dalam penipuan fiskal.
- Operasi Cermin juga menindaklanjuti inspeksi CIAS pada Januari 2021. Ini berfokus pada melacak uang yang diduga dibawa ke luar Italia.
Januari 13, 2021: Laporan Fiktif Penyelewengan
- Polisi menangkap tiga orang lainnya – Antonio Lavelandi, Vanja Palestra, dan Giuseppe Tagliaboschi – dengan dakwaan melakukan penyelewengan dan menulis laporan fiktif yang diduga menutupi uang yang hilang.
- Vanja dianggap menulis laporan fiktif dengan tujuan menutupi skandal plusvalenza. Di samping itu, ada dugaan bahwa Antonio dan Giuseppe terlibat dalam penulisan laporan fiktif tersebut.
Skandal plusvalenza Juventus telah melampaui inspeksi awal dan koordinasi serangkaian operasi. Ini menegaskan bahwa skandal ini berada di jalur pendokumentasian yang sangat mendalam. Polisi telah menangkap empat orang dengan dugaan penipuan dan penyelewengan selama penyelidikan.